KOTA BEKASI – Raden Gani Muhamad yang mendapat ploting Kementerian Dalam Negeri untuk duduk sebagai Penjabat Wali Kota Bekasi tidak berjalan mulus.
Gelombang aksi penolakan terus bergulir sejak ditetapkan hingga pasca dirinya dilantik.
Penetapan Raden Gani Muhamad sejatinya guna mengisi kekosongan jabatan Wali Kota Bekasi yang telah habis masa bhaktinya pada 20 September 2023.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, elemen masyarakat terus menyuarakan penolakan terhadap Gani lantaran dinilai bukan birokrat yang mengenal daerah ini dan tidak memiliki catatan sebagai pejabat yang berhasil memimpin sebuah daerah kendati pernah menjadi Pj Bupati Sukabumi selama tiga bulan.
Meski begitu, penolakan masyarakat Bekasi tidak menghentikan Raden Gani Muhamad sebagai Pj Wali Kota Bekasi hingga Oktober 2024 mendatang.
Pasalnya, Pj Gubernur Jawa Barat telah melantik dan terhitung 21 September 2023 Raden Gani Muhamad sudah mulai bekerja.
Selain menolak Gani, demonstrasi yang berlangsung pada Kamis (21/09/2023) siang di depan Plaza Pemerintah Kota Bekasi, pendemo menyuarakan sejumlah tuntutan, di antaranya mendesak TPPP (Tim Percepat Pelayanan Publik) dibubarkan, Bongkar dugaan korupsi jual beli jabatan, pecat ASN berpolitik, bongkar dugaan kolusi berdalih pendampingan hukum oleh antek mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, copot Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nadih Arifin, copot Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Marwah Zaitun yang diduga menyuap demi kursi jabatan.
“Bekasi dalam keadaan darurat, pada masa Tri Adhianto menjabat KKN merajalela. Praktek jual beli jabatan membabi buta. Jika Tri Adhianto saja tidak mampu memimpin Kota Bekasi, apalagi Gani Muhamad yang sekedar boneka penguasa. Mau dijadikan apa Kota Bekasi?,” ujar Koordinator Titah Rakyat, Ncang Ali di sela aksi massa.
Yang paling mencolok, lanjut Ali, Pemerintah Kota Bekasi di bawah komando Tri Adhianto memobilisasi ASN menyuarakan dukungan pada Pilkada Kota Bekasi 2024.
“Kacau, kalau pegawai negeri ikut berpolitik mendukung Tri Adhianto menjadi Wali Kota Bekasi 2024. Jelas ini kegagalan BKPSDM dalam membina ASN. Copot Nadih Arifin yang tidak becus bekerja,” tegas Ncang Ali.
Demonstrasi yang berlangsung hingga senja itu sempat diwarnai dengan aksi lempar telur busuk ke gerbang komplek Perkantoran Pemerintah Kota Bekasi sebagai simbol kebobrokan Pemerintah Kota Bekasi. (mar)