KOTA BEKASI – Pengamat Politik Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi Adi Susila memprediksi pelaksanaan Pilkada Kota Bekasi 2024 pada 27 November mendatang akan diikuti tiga pasangan calon (Paslon) yang akan menjadi kontestan.
Adapun alasan Tiga kontestan tersebut diungkapkan Adi, karena melihat dari peta kekuatan koalisi yang akan terbentuk maupun manuver politik dari masing-masing Partai Politik (Parpol).
“Ya kalau melihat perkembangan itu menurut saya, kemungkinannya ada tiga. Jadi yang pertama mungkin dua pasang, kemudian kedua, bisa tiga pasang dan ketiga, empat pasang kemungkinan kecil banget. Jadi kemungkinannya dua atau tiga pasang,” ucap eks Ketua KPU Kabupaten Bekasi ini saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (28/07/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, saat ini bagi Partai Politik yang sudah bisa mengusung sebagai Bakal Calon Kepala Daerah tanpa perlu adanya koalisi hanya jatuh kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karena, dia memiliki perolehan kursi di legislatif yang mencapai 11 kursi di DPRD Kota Bekasi.
Dengan, melalui kabar terbaru PKS sudah bekerjasama dengan PPP guna mengusung Heri Koswara bersama H Sholihin (Gusol) untuk maju di Pilkada Kota Bekasi.
“Ya kalau dasar pertama kan dari syarat untuk mengusung, Jadi kalau berdasarkan itu kan hanya PKS yang bisa mengusung itu sendiri tanpa berkoalisi,” jelasnya.
Selanjutnya, bilamana berkaca dengan Pilkada pada Tahun 2018 lalu. Saat itu, eks Wali Kota Bekasi Masa Periode 2018 – 2022 Rahmat Effendi mau tidak mau harus membuat koalisi besar atau gemuk untuk dapat mengalahkan PKS di kontestasi Pilkada.
Kala itu, Rahmat Effendi bersama Tri Adhianto. Sedangkan, yang menjadi lawannya adalah Nur Supriyanto bersama Adhy Firdaus. Dimana, Rahmat Effendi bersama Tri Adhianto keluar sebagai pemenang kontestan Pilkada.
“Saya kira berdasarkan Pilkada sebelumnya dulu Pak Pepen kan dulu terlepas dari pro dan kontra. Pak Pepen ini kan dulu buat taktik yang jitu menurut saya, yaitu melawan PKS itu dengan membuat koalisi besar (gemuk) pada saat itu kan hanya 2 calon,” katanya.
Terlebih, disisi lain. Adi berpendapat kalausanya PKS terkenal dengan pemilih yang militan, sehingga bilamana hendak mengalahkan PKS mau tidak mau harus memiliki koalisi yang gemuk.
Sementara, adapun poros kedua yang kini ini sudah digaungkan ada nama Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bekasi sekaligus Eks Wali Kota Bekasi Transisi Tahun 2023 yaitu Tri Adhianto. Dengan, kini sudah mendapatkan dukungan Surat Rekomendasi sebagai Bakal Calon Wali Kota Bekasi dari beberapa lintas Partai Politik seperti PDI Perjuangan, Demokrat, PSI, PAN maupun PKB.
“Ya kalau dugaan saya yang koalisi kedua itu Pak Tri kemungkinan sama PKB. Jadi kemungkinan pasangan yang ketiga itu koalisi Golkar,” katanya
Adi berpendapat, adapun poros ketiga yang terjadi tentunya bisa membuat kejutan, yaitu bilamana Golkar berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Bakal Calon Kepala Daerah yang nantinya akan dipilih seperti satu komando di tingkat Nasional meliputi Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Iya, bisa dengan Gerindra kan. Karena secara nasional kan mereka satu komando. Jadi mereka kayaknya di Nasional juga sudah memetakan nanti ke bawahnya itu dia akan satu suara untuk Koalisi Indonesia Maju. Jadi kemungkinan paling besar nya ketiga (poros). Jadi Koalisi PKS, Koalisi PDI Perjuangan dan Koalisi Gerindra – Golkar,” paparnya.