KOTA BEKASI – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Kota Bekasi menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Pemerintahan Kota Bekasi di Jl. Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Rabu (16/3/2022).
Aksi tersebut memperingati HUT Kota Bekasi yang ke-25 dan pengambilan sikap terkait banyaknya Pejabat Pemerintah Kota Bekasi yang dipanggil oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
PC PMII menilai pada usia yang ke-25 tahun Kota Bekasi seperti mengalami stagnansi bahkan kemunduran baik itu disektor pendidikan,kesaehatan, dan kemiskinan. Terlebih banyaknya pejabat yang dipanggil oleh KPK membuat pelayanan masyarakat menjadi terganggu. Maka dari itu PC PMII melakukan aksi unjuk rasa agar Pemerintah Kota Bekasi agar secepatnya menyelesaikan masalah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Yusril Nager Ketua PC PMII Kota Bekasi, setelah KPK mendalami modus operandi yang dilakukan mantan Walikota Bekasi Rahmat Effendi dalam mengumpulkan pundi-pundi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Reny Hendrawati diduga kuat ikut andil.
“Kami meminta 11 poin tuntutan kami untuk dilaksanakan oleh Plt Walikota Bekasi, Tri Adiyanto. Bila tidak sanggup memimpin Kota Bekasi lebih baik mengundurkan diri,” tegas Yusril dalam orasinya.
Adapun 11 poin tuntutan yang disampaikan pada aksi unjuk rasa diantaranya :
- Mendesak PLT Walikota segera selesaikan kasus Korupsi di Kota Bekasi
- Mendesak PLT Walikota untuk segera memecat seluruh pejabat Kota Bekasi yang diduga terlibat dalam kasus Korupsi EX Walikota Non Aktif RE
- Mendesak PLT Walikota untuk mengevaluasi kinerja ASN/TKK yang menjadi beban APBD Kota Bekasi
- Mendesak PLT Walikota untuk Evaluasi seluruh pegawai BUMD di Kota Bekasi
- Mendesak PLT Walikota segera memecat pegawai BUMD yang berpartai politik
- Mendesak PLT Walikota untuk segera menyelesaikan masalah kemiskinan sesuai dengan Perda No 4 Tahun 2018 tentang Penanggulangan Kemiskinan
- Mendesak PLT Walikota segera tuntaskan permasalahan yang terjadi dunia Pendidikan
- Mendesak PLT Walikota untuk Evaluasi Dinas Sosial yang kurang pro aktif terhadap masyarakat
- Mendesak PLT Walikota untuk mendirikan Perguruan Tinggi Negeri secepatnya
- Mendesak PLT Walikota Bekasi untuk menungudurkan diri apabila tidak sanggup memimpin Kota Bekasi dengan baik dan tegas.
Pantau dilapangan,
Massa Aksi yang berkumpul di Sekretariat PC PMII pada pukul 11.00 WIB, kemudian melakukan persiapan dan briefing sebelum aksi yang di komandoin oleh Sahabat Lintar Maulana sebagai Koordinator Lapangan, dilanjutkan dengan pembacaan doa agar aksi hari ini dapat dilaksanakan dengan aman dan tertib. Massa aksi yang berjumlah kurang-lebih 50 orang berangkat dari sekretariat PC PMII menuju Gedung Pemerintahan Kota Bekasi pada pukul 13.30 WIB.
Massa aksi sampai di Gedung Pemerintahan Kota Bekasi pada pukul 13.45 wib, dengan menyanyikan lagu mars PMII. Orasi pertama disampaikan oleh sahabat Lintar Maulana selaku Koordinator Lapangan dan dilanjutkan oleh Yusril Nama Gelar selaku Ketua Umum PC PMII Kota Bekasi. Pada orasi keduanya menyampaikan keluh kesah masyarakat yang selama ini tidak teraspirasikan dengan baik , berbagai macam problem yang ada di Kota Bekasi belum juga dapat diselesaikan khususnya masalah pendidikan,kesehatan dan kemiskinan.
Kemudian aksi dilanjutkan dengan orasi dari sahabat-sahabat dari masing-masing Komisariat yang diantaranya Komisariat Mitra Karya,Komisariat Tribuana, Komisariat Mulia Pratama, Komisariat Bhayangkara Jaya dan Komisariat Marhalah Al-Ulya.
Setelah kurang lebih dua jam massa aksi berorasi namun dari pihak Pemerintah Kota Bekasi tidak ada satupun yang beritikad baik untuk menemui massa aksi . Maka sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dan pihak keamanan (Kepolisian dan Satpol PP) karena massa aksi bermaksud menemui ptl Walikota untuk menyampaikan aspirasinya.
Pada pukul 15.00 WIB massa aksi berhasil merengsek masuk kedalam Gedung Pemerintahan Kota Bekasi namun karna pihak kepolisian melarang untuk masuk lebih jauh kami memutuskan untuk menyatakan sikap didalam lingkungan Gedung Pemerintahan Kota Bekasi.
Meski sampai akhir aksi tidak ada yang menemui massa aksi namun tidak menyurutkan semangat kami untuk memperjuangkan nasib kaum-kaum mustad’afin terkhusus masyarakat Kota Bekasi yang terdzholimi oleh Pemerintah Daerah.
“Perjuangan akan tetap berlanjut karena Sekali Bendera di Kibarkan Hentikan Ratapan dan Tangisan Mundur Satu Langkah Adalah Sebuah Bentuk Pengkhianatan Tangan Terkepal dan Maju Kemuka !!! LAWAAANN! #HIDUPMAHASISWA, #PANJANGUMURPERJUANGAN,” pungkas Yusri.