BEKASI – Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jakasetia IV pada Kamis (30/10/2025). Langkah tegas ini diambil sebagai tindak lanjut atas laporan serius mengenai dugaan penyelewengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang mencuat ke publik.
Dugaan penyelewengan ini diperkuat dengan indikasi adanya pemalsuan data pada rekening koran sekolah, sebuah praktik yang dapat merusak integritas pengelolaan keuangan pendidikan di Kota Bekasi.
Sidak Mendadak dan Konfirmasi Dinas Pendidikan
Kehadiran Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama jajaran Dinas Pendidikan di sekolah tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Pemerintah Kota Bekasi menaruh perhatian serius terhadap kasus ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Bekasi, Warsim Suryana, membenarkan adanya sidak yang dipimpin langsung oleh Wali Kota.
Ia juga mengonfirmasi bahwa kasus tersebut tidak berhenti di level dinas, melainkan telah dilimpahkan ke lembaga pengawas internal.
”Benar, Bapak Wali Kota melakukan sidak. (Kasus ini) sudah ditangani oleh Inspektorat,” ujar Warsim melalui pesan singkat kepada wartawan.
Sorotan Tajam dari DPRD Kota Bekasi
Sebelumnya, desakan untuk mengusut tuntas kasus ini datang dari legislatif. Komisi IV DPRD Kota Bekasi, yang membidangi pendidikan, menyoroti kasus ini sebagai cerminan dari lemahnya sistem tata kelola keuangan di lingkungan sekolah.
Wakil Ketua Komisi IV, Wildan Fathurrahman, menyatakan keprihatinannya pada Rabu (29/10/2025).
Menurutnya, kasus di SDN Jakasetia IV membuka borok dalam sistem yang ada.
“Kejadian ini sangat kita sayangkan. Ini mengindikasikan kelemahan tata kelola administrasi dan keuangan dana BOS di sekolah-sekolah yang tidak tepat,” tegas Wildan.
Kelemahan Sistemik Jadi Celah Korupsi
Wildan menambahkan bahwa masalah ini bukan sekadar kesalahan individu, melainkan potensi adanya kelemahan sistemik yang dapat membuka peluang penyimpangan serupa di tempat lain.
Ia khawatir jika tidak segera dibenahi, praktik lancung ini bisa menyebar lebih luas.
“Artinya ada kelemahan sistem di situ. Sehingga sangat dimungkinkan praktik-praktik demikian itu terjadi,” sambungnya.
Momentum Perbaikan Tata Kelola Dana BOS
Meskipun dugaan awal mengarah pada keterlibatan operator sekolah, Wildan menekankan pentingnya investigasi yang komprehensif untuk membongkar kemungkinan adanya pihak lain yang terlibat.
“Kita minta Disdik untuk mengevaluasi total. Kita belum tahu pengembangan kasus ini seperti apa, boleh jadi pelaku tidak bergerak sendiri,” lanjut politisi tersebut.
Ia berharap kasus ini menjadi momentum emas bagi Dinas Pendidikan dan Pemerintah Kota Bekasi untuk melakukan perbaikan fundamental dalam sistem pengawasan dana BOS.
Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi prioritas utama untuk memastikan setiap rupiah dana pendidikan benar-benar digunakan untuk meningkatkan kualitas belajar para siswa.
“Kita berharap ini menjadi evaluasi bagi Disdik untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansinya,” pungkas Wildan.
Ikuti terus perkembangan terbaru mengenai kasus dugaan korupsi dana BOS ini dan berita penting lainnya dari Kota Bekasi hanya di rakyatbekasi.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


























