Satpol PP Kota Bekasi Respons Positif Instruksi Gubernur Jabar, Penertiban Sumbangan Masjid di Pinggir Jalan Tunggu SE

- Jurnalis

Rabu, 16 April 2025 - 08:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas pengumpul sumbangan masjid di perempatan Lampu Merah RS Bella, Bekasi Timur.

Petugas pengumpul sumbangan masjid di perempatan Lampu Merah RS Bella, Bekasi Timur.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Bekasi tengah menunggu penerbitan Surat Edaran (SE) dari Wali Kota Bekasi sebagai tindak lanjut dari instruksi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait penertiban praktik meminta sumbangan pembangunan masjid di pinggir jalan.

Kebijakan larangan ini berlaku di seluruh kawasan Jawa Barat dan bertujuan untuk mengantisipasi potensi kemacetan serta gangguan lalu lintas (lalin) lainnya.

Kebijakan ini mendapatkan respons positif dari berbagai pihak, termasuk dari Satpol-PP Kota Bekasi, yang menyambut upaya ini sebagai langkah penting dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat (Trantibum) Satpol-PP Kota Bekasi, Abdulloh, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis lanjutan berupa Surat Edaran (SE) dari Wali Kota yang menindaklanjuti instruksi Gubernur Jawa Barat.

“Nantinya, Surat Edaran dari Wali Kota akan terbit. Surat itu juga pasti memiliki turunannya, dan akan memperjelas siapa saja yang menjadi leading sector dalam pelaksanaan pengawasan. Apakah itu kewenangan Satpol-PP saja atau melibatkan unsur kewilayahan lainnya,” jelas Abdulloh kepada awak media, Rabu (16/04/2025).

Abdulloh menjelaskan bahwa dalam praktik kegiatan meminta sumbangan masjid, biasanya para pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) terlebih dahulu meminta rekomendasi kepada pengurus wilayah, seperti RT, RW, Lurah, dan Camat. Rekomendasi ini menjadi dasar untuk memutuskan apakah kegiatan tersebut dapat dilaksanakan atau tidak.

“Biasanya, pengurus DKM akan meminta izin ke tingkat wilayah. Misalnya, jika masjidnya berada di kampung tertentu, mereka akan mengajukan izin kepada RT, RW, Camat, atau Lurah setempat. Proses ini biasanya melibatkan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang terkait,” tuturnya.

Abdulloh juga menyebutkan bahwa dalam pelaksanaan pembangunan masjid, usulan biasanya disampaikan kepada pihak berwenang seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) atau Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mendapatkan rekomendasi resmi sebelum pembangunan dilakukan.

“Jika ada rencana pembangunan masjid, biasanya usulan diajukan kepada MUI atau DMI. Setelah rekomendasi diberikan, barulah kegiatan seperti penggalangan dana bisa dilakukan dengan izin yang jelas,” tambahnya.

Dalam pelaksanaan sumbangan untuk pembangunan masjid, Satpol-PP Kota Bekasi juga bertugas melakukan pengawasan di lapangan untuk memastikan kegiatan sesuai dengan aturan.

Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah keabsahan lokasi masjid yang menjadi tujuan penggalangan dana.

“Kami juga melakukan pengawasan untuk memastikan bahwa lokasi masjid memang benar ada dan sesuai dengan klaim pihak penyelenggara. Hal ini penting untuk mencegah adanya penyimpangan dana. Namun, kami masih menunggu arahan dan petunjuk teknis lebih lanjut terkait siapa yang menjadi leading sektor pengawasan, apakah Satpol-PP atau Dishub yang mungkin turut dilibatkan,” ujar Abdulloh.

Abdulloh berharap bahwa penerapan kebijakan ini dapat berjalan efektif dengan adanya koordinasi lintas sektor, termasuk di tingkat wilayah dan OPD yang terkait.

Ia juga menekankan pentingnya pendekatan yang terintegrasi untuk memastikan bahwa praktik penggalangan dana untuk pembangunan masjid tidak menimbulkan masalah di masyarakat.

“Kami berharap kebijakan ini dapat diterapkan dengan baik, dan semua pihak, termasuk OPD, wilayah, dan masyarakat, dapat bekerja sama untuk mendukung kelancaran program. Ini bukan hanya soal ketertiban lalu lintas, tetapi juga soal menjaga keamanan dan transparansi dalam proses pembangunan masjid,” pungkasnya.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

PT Migas Kota Bekasi Raih TOP BUMD Awards 2025 dengan Predikat Bintang 5, Apung Widadi Diganjar TOP CEO
Pria Tak Dikenal Intimidasi Jurnalis yang Meliput Dugaan Penyalur Tenaga Kerja Ilegal di Bekasi Timur
Kota Bekasi Menyala di Ajang Top BUMD Awards 2025, Tri Adhianto Dinobatkan sebagai Top Pembina
Haeri Parani Apresiasi Kebijakan Penertiban Bangunan Liar di Sepanjang Daerah Aliran Sungai Bekasi
Pemkot Bekasi Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Sepanjang Sisi Kalimalang Samping Unisma
Pemkot Bekasi Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Daerah Aliran Sungai secara Persuasif dan Bertahap
Festival Adu Bedug dan Dondang Mustika Jaya ke-18 Kembali Digelar, Wali Kota Bekasi Dorong Pelestarian Budaya Lokal
Okupansi Hotel Anjlok Hingga 50 Persen, PHRI Kota Bekasi: Akibat Kebijakan Pemerintah

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 20:56 WIB

PT Migas Kota Bekasi Raih TOP BUMD Awards 2025 dengan Predikat Bintang 5, Apung Widadi Diganjar TOP CEO

Senin, 28 April 2025 - 18:59 WIB

Pria Tak Dikenal Intimidasi Jurnalis yang Meliput Dugaan Penyalur Tenaga Kerja Ilegal di Bekasi Timur

Senin, 28 April 2025 - 18:15 WIB

Kota Bekasi Menyala di Ajang Top BUMD Awards 2025, Tri Adhianto Dinobatkan sebagai Top Pembina

Senin, 28 April 2025 - 10:22 WIB

Pemkot Bekasi Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Sepanjang Sisi Kalimalang Samping Unisma

Senin, 28 April 2025 - 09:28 WIB

Pemkot Bekasi Bakal Tertibkan Bangunan Liar di Daerah Aliran Sungai secara Persuasif dan Bertahap

Berita Terbaru

error: Content is protected !!