Pengajar Sosiologi di Institut Bisnis Muhamadiyah Kota Bekasi Hamluddin menilai harus ada hal yang konkret ataupun penanganan serius dalam mengurai permasalahan kemiskinan dan pengangguran di Kota Bekasi.
Hal tersebut dikatakannya salah satu sebagai pekerjaan rumah yang utama bagi siapapun yang kelak terpilih menjadi pemimpin Kota Patriot dalam lima tahun ke depan.
“Masalah kemiskinan ini beririsan dengan penyelesaian masalah lainnya, yakni pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu pembenahan kedua masalah tersebut harus dilakukan secara bersamaan,” ucap dia saat dihubungi RakyatBekasi.com melalui sambungan telepon, Rabu (11/09/2024) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, mereka mesti mampu menerjemahkan tiap permasalahan yang dialami oleh masyarakat menjadi inovasi dan program yang efektif.
“Seperti dalam hal peningkatan kemandirian sumber daya, maka Kepala Daerah harus mampu menghadirkan program yang sifatnya stimulan untuk meningkatkan kemandirian masyarakat,” sambungnya.
“Termasuk, di sektor pendidikan. Kepala Daerah harus mampu memperluas akses pendidikan formal yang berkualitas bagi masyarakat tidak mampu agar kelak mampu mewujudkan SDM yang baik,” tambahnya.
Mengacu data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bekasi Tahun 2024 tentang Angka Kemiskinan di Kota Bekasi pada Tahun 2023 lalu, mencapai di angka 129,4 ribu (4,1 persen).
Kemudian angka pengangguran di Kota Bekasi mencapai 104.170 ribu. Dengan catatan, apabila mengacu pada Laporan BPS Jawa Barat Tahun 2024, persentase Tingkat Pengangguran di Kota Bekasi mencapai 7,90 persen.
Dengan tingkat populasi penduduk di Kota Bekasi yang lebih dari 2,7 Juta Jiwa, kata dia, tingkat kesejahteraan Masyarakat di Kota Bekasi dapat terbagi dalam beberapa kategori atau Kelompok.
Seperti kelompok Ekonomi Mapan di Ekonomi Menengah ke atas sekira 25 persen. Lalu, Kelompok Menengah mencapai 30 sampai 40 persen. Kemudian Kelompok Miskin kemungkinan mencapai 45 persen.
“Tetapi prosentasi tersebut bisa bertambah ketika penanganan yang di kelas menengah tidak efektif. Wali Kota Bekasi terpilih hanya perlu untuk mengidentifikasi sumber-sumber ataupun melokalisir potensi yang menjadi pembenahan dari pada sektor itu tadi,” pungkasnya.