Hasil Investigasi TGIPF Kanjuruhan Perkuat Indikasi Kekerasan Aparat Tewaskan 132 Orang

- Jurnalis

Rabu, 12 Oktober 2022 - 06:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Investigasi yang dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan menguatkan indikasi kekerasan aparat sebagai penyebab tragedi yang menewaskan 132 orang itu.

Ketua TGIPF, Menko Polhukam Mahfud MD menyebutkan, terdapat bukti-bukti penting yang sekarang ini sedang dikaji oleh tim.

Menurut Mahfud, bukti-bukti tersebut yakni gas air mata kedaluwarsa yang digunakan aparat hingga berakibat fatal, massa di tribun terjebak tak bisa berlari, terinjak-injak, pingsan, kehabisan oksigen, hingga meninggal dunia.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bukti-bukti penting yang didapatkan dari lapangan saat ini sedang dikaji dan sebagian juga sedang diperiksakan di laboratorium, misalnya menyangkut kandungan gas air mata apakah kedaluwarsa itu berbahaya atau sejauh mana tingkat kebahayaannya,” kata Mahfud, dalam konferensi pers di Gedung Utama, Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).

Uji laboratorium, lanjut Mahfud, dilakukan untuk memastikan tingkat kebahayaan gas air mata kedaluwarsa yang digunakan aparat.

“Tim menemukan bahwa gas-gas yang disemprotkan itu sebagian dari yang ditemukan itu adalah yang sudah kedaluwarsa ada yang masih akan diperiksa lagi,” terang Mahfud MD.

Mahfud melanjutkan, kalau tidak ada arang-melintang, laporan hasil investigasi dari seluruh temuan TGIPF akan disampaikan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada Jumat (14/10/2022).


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru
Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini
Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen
Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!
Fakta Baru Pesta Gay Surabaya: 29 dari 34 Peserta Positif HIV, Polisi Tahan Seluruh Tersangka
Resmi! Kemendikdasmen Tetapkan Bahasa Inggris Jadi Mata Pelajaran Wajib Kelas 3 SD Mulai 2027
Cara Pinjam Uang di Koperasi Merah Putih: Panduan Lengkap untuk Anggota dan Pengurus

Berita Terkait

Senin, 27 Oktober 2025 - 06:43 WIB

Peluang Emas! Kemnaker Resmi Buka Program Pemagangan Nasional 2025 Batch 2, Targetkan 80.000 Lulusan Baru

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 10:21 WIB

Hotline ‘Lapor Pak Purbaya’ Terima 28.390 Pengaduan dalam 9 Hari, Pelapor Harus Tahu Hal Ini

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 09:53 WIB

Nggak Usah Pakai Embel-embel dari Mata Air di Pegunungan, Ahli BRIN: Aqua Jangan Bohongi Konsumen

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 00:04 WIB

Sebut Coretax Seperti Buatan ‘Lulusan SMA’, Menkeu Purbaya Rekrut ‘White Hacker’ Ranking Dunia

Jumat, 24 Oktober 2025 - 08:56 WIB

Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Sumber Air Aqua Subang dari Sumur Bor, Walhi: Itu Drama!

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca