Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) Kota Bekasi diketahui mendapatkan pemasukan dari Zakat dan pendapatan lainnya lebih dari Rp40 miliar.
Anehnya ada hal yang tidak manusiawi terpantau di kantor Baznaz Kota Bekasi, yang saat ini masih numpang di Komplek Muzdalifah Islamic Center.
Parahnya, kondisi kantornya terlihat sangat tidak memenuhi estetika yang berakibat tidak nyaman dipandang mata karena seluruh plafon hampir jebol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya ngurus bantuan kesehatan bang, awalnya di urus pihak kelurahan kemudian dikasih surat ini dan ke baznas bawa KTP dan KK Asli,” ujar Ragil salah satu warga Bekasi Utara yang mengurus bantuan kesehatan melalui Baznas Kota Bekasi, Senin (25/04/2022) lalu.
Ragil mengungkapkan bahwa dirinya sudah menunggu lebih dari 20 menit setelah menyerahkan berkas ke petugas jaga di Baznas.
Meski tidak mengeluhkan adanya pelayanan yang jauh dari kata ” Prima”, lelaki 39 tahun ini mengaku sangat prihatin dengan pelayanan baznas.
Hal tersebut terlihat dari warga masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan yang prima, terpaksa harus duduk deprok di lantai karena tidak tersedianya tempat duduk.
“Iya nih ngga ada kursi, di bawah kayaknya, ya deprok saja. Cape abisnya sudah dua puluh menit lebih berdiri. Bahkan ada yang duduk di meja tu bang, ngga ada kursi,” keluh Ragil.
Hal senada disampaikan Watin (bukan nama asli). Perempuan paruh baya ini mengaku heran dengan lambatnya pelayanan di Baznas Kota Bekasi saat dirinya sedang mengurus proposal kegiatan keagamaan.
Watin mengaku dirinya enggan lagi berurusan dengan Baznas Kota Bekasi. Selain lambat dalam pelayanan, Baznas Kota Bekasi terkesan hanya milik sekelompok orang saja karena tidak adanya sosialisasi pelayanan bagi masyarakat.
“Jangan ada kesan mereka seperti peminta- minta, padahal ada hak – hak mereka di dana zakat yang dikumpulkan Baznas Kota Bekasi,” ucapnya kesal.
Berdasarkan pantauan di lokasi, Kantor Baznas Kota Bekasi masih menumpang di aula muzdalifah Islamic Center Kota Bekasi.
Kondisi gedung terpantau atapnya mau ambruk secara keseluruhan karena tidak terawat.
Di ruangan pelayanan dan ruang tamu bagi warga, tidak ada tempat duduk selain di meja resepsionis. Alhasil warga banyak yang duduk di ubin.
Hal ini membuktikan bahwa pelayanan Badan Amil dan Zakat Nasional Kota Bekasi masih jauh panggang dari api.
Para warga yang meminta bantuan terkesan seperti peminta-minta. Ingat bahwa ada hak fakir miskin dalam asnaf zakat.
Maka hargailah hak mereka dengan memberikan pelayanan terbaik, karena Baznas sudah mendapat keuntungan berupa gaji bagi pegawai.
Terlebih ada penghargaan lain yang sudah dipercayakan Pemkot Bekasi kepada Ismail sebagai Ketua Baznas Kota Bekasi. (Mar)