Pertemuan di Kompleks Parlemen ini dihadiri oleh 16 aliansi BEM dan organisasi kemahasiswaan untuk menyampaikan sejumlah aspirasi dan tuntutan rakyat.
JAKARTA – Suasana di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, menjadi pusat perhatian saat pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar pertemuan penting dengan puluhan perwakilan mahasiswa pada Rabu (03/09/2025).
Dialog ini menjadi jembatan untuk menyalurkan berbagai aspirasi dan kekhawatiran publik yang diwakili oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta organisasi kemahasiswaan lainnya.
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Abdul Muis tersebut difasilitasi oleh tiga Wakil Ketua DPR, yaitu Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kehadiran mereka menunjukkan keseriusan lembaga legislatif dalam menanggapi dinamika sosial yang berkembang di tengah masyarakat.
Dalam sambutan pembukanya, Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik kedatangan para mahasiswa dan menyebutkan skala representasi yang hadir.
”Selamat datang teman-teman dan adik-adik dari BEM maupun dari organisasi kemahasiswaan. Saya lihat dari daftar yang ada, terdapat 16 kelompok yang hadir hari ini untuk menyampaikan aspirasi,” ujar Dasco saat membuka dialog.
Aspirasi Mahasiswa Soroti Berbagai Isu Nasional
Meskipun agenda utama adalah penyampaian aspirasi, pertemuan ini menjadi krusial mengingat munculnya berbagai isu strategis nasional belakangan ini.
Tuntutan mahasiswa diperkirakan mencakup evaluasi terhadap kebijakan pemerintah, penolakan terhadap sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang dianggap kontroversial, serta isu-isu terkait kesejahteraan rakyat.
Ke-16 aliansi dan organisasi yang mengirimkan perwakilannya antara lain:
- BEM Universitas Indonesia (UI)
- BEM Seluruh Indonesia (SI) Kerakyatan
- BEM SI Rakyat Bangkit
- BEM Nusantara
- BEM Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) se-Nusantara
- DEMA Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Seluruh Indonesia
- BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) Zona III
- BEM UPN Veteran Jakarta
- Kepresidenan Mahasiswa Universitas Trisakti
- DPP Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)
- Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI)
- Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)
- Himpunan Mahasiswa Islam – Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO)
- PP Gerakan Mahasiswa Hindu (GMH)
- PP Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik se-Indonesia (Himapolindo)
- Himpunan Mahasiswa Islam – Diponegoro (HMI-DIPO)
DPR Buka Ruang Dialog dan Janji Tindak Lanjut
Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Saan Mustopa menegaskan bahwa pertemuan ini dirancang sebagai forum dialog yang konstruktif.
Pihaknya memberikan kesempatan kepada setiap perwakilan organisasi untuk memaparkan pandangan dan tuntutannya secara langsung.
“Kami membuka ruang ini sebagai wadah dialog dan diskusi terkait berbagai persoalan bangsa. Kami persilakan setiap perwakilan untuk berbicara,” kata Saan.
“Mudah-mudahan, dari dialog ini, banyak hal yang bisa kita carikan solusinya secara bersama-sama,” tambahnya dengan nada optimis.
Pimpinan DPR berkomitmen untuk menampung seluruh masukan yang disampaikan. Aspirasi tersebut nantinya akan dipelajari dan diteruskan kepada komisi-komisi terkait serta fraksi-fraksi di DPR untuk menjadi bahan pertimbangan dalam fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Langkah Selanjutnya Ditunggu Publik
Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dalam meredakan tensi politik dan sosial. Publik kini menantikan tindak lanjut konkret dari DPR atas berbagai tuntutan yang telah disuarakan oleh aliansi mahasiswa.
Apakah dialog ini akan menghasilkan perubahan kebijakan yang signifikan atau tidak, akan menjadi sorotan dalam beberapa waktu ke depan.
Ikuti terus perkembangan berita terbaru mengenai hasil pertemuan DPR dan mahasiswa hanya di rakyatbekasi.com.
Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.




























