Pemerintah Kota Bekasi tengah melakukan penelusuran lanjutan terkait temuan tumpukan sampah diduga berisi limbah medis yang berada di tengah pemukiman warga di RT 02 RW 021, Desa Pusaka Rakyat, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang diduga bersumber dari Kota Bekasi.
Pasalnya, hal itu turut didukung selepas beredarnya video di media sosial yang berdurasi 42 detik dan memperlihatkan foto satu unit Baktor sampah milik Pemerintah Kota Bekasi dengan plat nomor B 4501 KZV yang diduga terlibat dalam insiden dugaan pembuangan sampah limbah medis.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi Raden Gani Muhamad mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyisiran terkait asal muasalnya limbah medis tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Nanti kita cek dan pastikan dulu ya. Limbah medis asal muasalnya dari mana. Apakah dari Rumah Sakit, Puskesmas ataupun Klinik,” ucap Pj Gani kepada RakyatBekasi.com melalui pesan singkat, Minggu (12/01/2025).
Saat ini pihaknya, kata dia, tengah mencari informasi lanjutan terlebih dahulu terkait temuan limbah medis yang terbengkalai di tengah pemukiman warga ini.
“Terima kasih atas informasinya dari lapangan. Untuk sementara waktu tengah dilakukan penelusuran lebih lanjut,” tutup Pj Gani.
Sebelumnya diberitakan, Ketua RT setempat, Sartono, menyatakan bahwa sempat ada insiden penemuan limbah medis di lokasi. Menurutnya, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi mendatangi tempat penyortiran rongsokan atau sampah plastik tersebut.
“Di sini banyak warga saya yang memiliki pekerjaan tambahan sebagai penyortir rongsokan dan sampah plastik, dan kebetulan istri saya pun berprofesi seperti itu. Nah, untuk lokasi penemuan sampah diduga limbah medis itu kebetulan di lapak milik saya,” ucap Sartono kepada wartawan, Sabtu (11/01/2024).
Sartono menjelaskan bahwa dalam temuan limbah tersebut bukan berupa limbah medis seperti jarum suntik atau lain sebagainya yang membahayakan, namun hanya bungkusannya saja.
“Saya beserta istri kurang lebih sudah 4 tahun menggeluti profesi sebagai tukang sortir rongsokan dan sampah plastik. Ya lumayan untuk tambahan,” jelasnya.
Ia juga menerangkan bahwa terkait dengan Baktor sampah milik Pemerintah Kota Bekasi yang terparkir di lapaknya, kendaraan tersebut merupakan milik adik iparnya yang bernama Marsudi alias Jenong, yang bekerja di Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kota Bekasi.
“Dia (Marsudi alias Jenong) membawa sampah dari rumah sakit ke sini dan kemudian di sortir sampah plastik dan rongsokannya. Setelah itu dibawa ke pasar family dan baru dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang,” sambungnya.
Menurut Sartono, sampah yang dibawa oleh adik iparnya sempat mengalami penumpukan di lapaknya, sehingga beberapa hari sempat terjadi banjir dan tidak sempat di sortir.
“Kan sempat banjir, jadi mengalami penumpukan dan tidak sempat di sortir. Baktornya pun ada di dekat sini,” pungkasnya.
Temuan ini memerlukan perhatian serius dari pihak terkait untuk memastikan bahwa limbah medis dikelola dengan aman dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melaporkan temuan serupa kepada pihak berwenang guna mencegah potensi bahaya bagi kesehatan dan lingkungan.