Sikapi Arahan Mendagri, Wali Kota Bekasi Larang Keras ASN ‘Flexing’ Gaya Hidup Mewah

- Jurnalis

Selasa, 2 September 2025 - 14:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto.

BEKASI – Menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengeluarkan larangan keras bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi untuk memamerkan gaya hidup mewah (flexing).

Tri menegaskan bahwa sikap sederhana dan empati sosial harus menjadi landasan utama bagi seorang pelayan masyarakat, terutama di tengah kondisi ekonomi yang menantang.

Arahan ini disampaikan sebagai respons atas sorotan publik terhadap gaya hidup pejabat negara yang kerap dianggap tidak sejalan dengan kondisi masyarakat luas.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Wali Kota Tri Adhianto menekankan pentingnya integritas dan kesederhanaan yang dimulai dari level pimpinan.

“Hari ini kita harus hidup dalam konteks yang sederhana, dan itu harus dimulai dengan keteladanan, dimulai dari diri pribadi saya,” ucap Tri Adhianto kepada rakyatbekasi.com di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Selasa (02/09/2025).

Keteladanan Dimulai dari Pimpinan

Tri Adhianto memastikan bahwa prinsip kesederhanaan ini tidak hanya berlaku bagi jajarannya, tetapi juga ia terapkan dalam kehidupan sehari-harinya sebagai kepala daerah.

Menurutnya, seorang pemimpin harus menjadi contoh utama dalam menunjukkan empati kepada masyarakat yang dilayaninya.

Ia berpendapat bahwa di era digital saat ini, setiap tindakan pejabat publik dapat dengan mudah menjadi sorotan.

Oleh karena itu, menjaga sikap dan menghindari pamer kemewahan adalah sebuah keharusan untuk menjaga kepercayaan publik.

Teguran Keras bagi Pejabat yang ‘Flexing’

Wali Kota Bekasi tidak segan mengambil tindakan tegas terhadap anak buahnya yang melanggar prinsip ini.

Ia menceritakan sebuah insiden di mana ia secara langsung menegur seorang pejabat yang dianggap memamerkan gaya hidup mewah.

​”Saya pernah menemukan ada pejabat saya yang merayakan ulang tahun di salah satu hotel mewah dan mengunggahnya (ke media sosial). Itu langsung saya tegur, saya sampaikan hal itu tidak boleh karena melukai hati masyarakat,” jelasnya secara rinci.

Lebih lanjut, ia menginstruksikan agar para ASN menggunakan fasilitas yang sewajarnya saat bertugas.

Penggunaan barang-barang mewah, seperti kendaraan, disarankan hanya untuk keperluan pribadi di luar jam dinas.

​”Kalau mau pakai yang seperti itu (kendaraan mewah atau barang mewah lainnya), silakan untuk kegiatan pribadi. Tapi kalau ke kantor, kita pakai yang sederhana saja. Yang penting bisa sampai ke kantor dan melayani masyarakat dengan baik,” tegasnya.

Alihkan Fokus pada Peningkatan Ekonomi Masyarakat

Tri Adhianto menggarisbawahi bahwa larangan ini bukan sekadar imbauan, tetapi cerminan dari prioritas Pemkot Bekasi saat ini.

Menurutnya, di saat banyak warga menghadapi tantangan ekonomi, fokus utama pemerintah seharusnya bukan pada kemewahan pribadi, melainkan pada upaya nyata untuk menggerakkan roda perekonomian.

​”Kita harus merasakan betul, hari ini masyarakat kita sedang dalam kondisi yang berat. Maka, fokus dominan kami adalah memikirkan bagaimana daya beli masyarakat bisa tumbuh, sehingga dapat menggerakkan perekonomian Kota Bekasi,” tutupnya.

Pemerintah Kota Bekasi juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi dan melaporkan jika menemukan ASN yang menunjukkan gaya hidup tidak pantas, sebagai bentuk kontrol sosial demi pemerintahan yang bersih dan berintegritas.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

UMK Bekasi 2026 Mandek, Buruh Ancam Gelar Aksi dan Tuntut Kenaikan Hingga Rp700 Ribu
Ribuan Buruh Bekasi Siap ‘Kepung’ Balai Kota Besok, Tuntut Kenaikan UMK 2026 Hingga 15 Persen
Anggaran Aplikasi Analisa Media Rp200 Juta Diskominfostandi Bekasi Jadi Sorotan, Diduga Kemahalan
Tuai Sorotan Publik, Anggaran Lisensi Firewall Diskominfostandi Kota Bekasi Capai Rp400 Juta Setahun
Disperkimtan Targetkan Pembebasan Lahan PLTSa Bekasi Rampung Akhir Tahun 2025, Groundbreaking Maret 2026
Semangat Sumpah Pemuda, 2.000 Pelajar Meriahkan Festival Olahraga Tradisional IGORNAS 2025 di Go Wet Grand Wisata
Kejar Target Akhir Tahun, Wali Kota Bekasi Soroti Rp1,7 Triliun Anggaran Mengendap dan Desak Optimalisasi PAD
Pemkot Bekasi dan Kejari Teken PKS Integritas Pendampingan Hukum Lima BUMD

Berita Terkait

Rabu, 29 Oktober 2025 - 09:02 WIB

UMK Bekasi 2026 Mandek, Buruh Ancam Gelar Aksi dan Tuntut Kenaikan Hingga Rp700 Ribu

Rabu, 29 Oktober 2025 - 08:49 WIB

Ribuan Buruh Bekasi Siap ‘Kepung’ Balai Kota Besok, Tuntut Kenaikan UMK 2026 Hingga 15 Persen

Selasa, 28 Oktober 2025 - 20:07 WIB

Anggaran Aplikasi Analisa Media Rp200 Juta Diskominfostandi Bekasi Jadi Sorotan, Diduga Kemahalan

Selasa, 28 Oktober 2025 - 18:54 WIB

Tuai Sorotan Publik, Anggaran Lisensi Firewall Diskominfostandi Kota Bekasi Capai Rp400 Juta Setahun

Selasa, 28 Oktober 2025 - 13:39 WIB

Disperkimtan Targetkan Pembebasan Lahan PLTSa Bekasi Rampung Akhir Tahun 2025, Groundbreaking Maret 2026

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca