Pengamat politik dari Universitas Paramadina sekaligus Direktur Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan dinasti politik makin mengakar di lembaga-lembaga penyelenggara negara, merujuk pada komposisi anggota DPR periode 2024-2029.
Umam juga turut mencermati banyaknya politisi usia muda yang kini sudah dilantik menjadi anggota DPR.
Bukan bermaksud tidak mendukung adanya tunas-tunas baru, kata dia, hanya saja rekam jejak mereka ini masih diragukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sepertinya masih imut-imut, tapi kita akan hidup di bawah keputusan-keputusan mereka, dan kalau misalnya kita merujuk pada data teman-teman dari politisi yang kemarin diangkat, itu ada sekitar 87 orang yang umurnya di bawah 50 tahun,” kata Umam di Jakarta, dikutip Jumat (04/10/2024).
Ironisnya para pemuda yang menjadi wakil rakyat, tak lain dan tak bukan kerabat dari para elit-elit politik.
“Dan 57 dari 87 tadi itu yang rasa-rasanya terkoneksi secara kuat dengan basis kekuatan politik dinasti dan jaringan oligarki lokal. Jadi kalau misal kita refleksi dalam konteks politik, kita bicara di level lokal, itulah faktanya,” ujar Umam.
Senada dengan itu, peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengungkapkan, terdapat 79 caleg terpilih periode 2024-2029 memiliki hubungan kerabat dengan caleg terpilih lainnya, baik hubungan suami-istri, anak, keponakan, dan lainnya.
“Banyaknya caleg kategori dinasti politik menambah pesimisme akan wajah DPR baru. Bukannya tak mendukung hak berpolitik mereka, tetapi tak dipungkiri keterpilihan mereka pasti disokong posisi orang lain yang punya pengaruh,” kata dia seperti dikutip Inilah.com, Jakarta, baru-baru ini.
Perkara dinasti politik di parlemen bukan isapan jempol. Sebut saja Senator asal Sulawesi Tengah Abcandra Muhammad Akbar Supratman didapuk oleh kelompok DPD untuk menjadi Wakil Ketua MPR 2024-2029.
Pemuda berusia 26 tahun ini merupakan anak dari politikus Partai Gerindra sekaligus Menkumham Supratman Andi Agtas.
Jangan heran bila dia berhasil memenangkan dua putaran dalam pemungutan dan penghitungan suara yang dilakukan dalam rapat pada Rabu (02/10/2024) malam, dihadiri 143 anggota DPD RI. Abcandra meraih 93 suara mengalahkan politikus senior Fadel Muhammad.
Yang paling jadi sorotan adalah keluarga Megawati Soekarnoputri dan trah Soekarno. Sebab, sejumlah kader PDI Perjuangan ‘ditumbalkan’ agar trah Soekarno bisa berkumpul di Senayan.
Cucu Presiden Pertama RI Soekarno, Romy Soekarno atau Hendra Rahtomo, lolos jadi anggota DPR setelah dua caleg PDI Perjuangan lainnya mundur. Kedua caleg itu, yakni Sri Rahayu dan Arteria Dahlan.
Hal ini tertuang dalam Keputusan KPU No. 1401 Tahun 2024 tentang Perubahan Keputusan KPU No. 1206 Tahun 2024 soal Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR dalam Pemilu 2024.
Arteria semestinya bisa kembali menjabat jadi anggota dewan usai Sri Rahayu mundur tapi dia harus merelakannya demi ‘melayani’ trah Soekarno.
Dia pun bercerita, bagaimana detik-detik Romy Soekarno mendatanginya untuk meminta kursi anggota DPR RI.
Pada pertemuan yang terjadi di Grand Hyatt Hotel Jakarta, Romy memohon Arteria mengalah, karena menjadi anggota dewan merupakan cita-citanya.
“Saya menghargai Mas Romy, as a part of royal family, beliau mendatangi saya, memohon agar saya bisa membantu beliau bisa mewujudkan cita-citanya di hadapan Bu Mega dan Ibunda beliau Almarhumah Ibu Rahmawati. Dan itu hanya bisa diwujudkan kalau beliau duduk di DPR,” cerita Arteria.
Arteria memutuskan untuk membantu dengan melepas posisinya sebagai caleg terpilih.
Dia lantas menyebut, semua jabatan yang dia emban di DPR karena budi baik dari keluarga Bung Karno terutama di PDI Perjuangan. Maka dari itu, Arteria tidak keberatan jika harus melepas posisinya.
“Enggak ada. Jadi saya itu mungkin berbeda dari yang lain. Makanya banyak orang yang berpikiran saya akan melawan, saya bukan anak nakal. Saya ini loyalis PDI Perjuangan. Darah saya ini merah, kami melayani keluarga Bung Karno” tambahnya.
Romy bukan satu-satunya anggota ‘Royal Family‘, Puti Guntur Soekarno yang merupakan anak dari Guntur Soekarnoputra juga dilantik menjadi legislator.
Lalu ada Puan Maharani, anak dari Megawati Soekarnoputri. Kemudian, Diah Pikatan Putri Haprani (Pinka) anak dari Puan.