Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi Dorong Digitalisasi Sistem Pengelolaan Obat

- Jurnalis

Kamis, 20 Maret 2025 - 12:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, R. Eko Setyo Pramono.

Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Bekasi, R. Eko Setyo Pramono.

Kasus pemberian obat kadaluwarsa jenis sirup kepada pasien anak berusia 8 bulan di Puskesmas Rawa Tembaga, Jakasampurna, Bekasi Barat, yang sempat viral di media sosial, mendapat perhatian serius dari DPRD Kota Bekasi.

Komisi IV DPRD Kota Bekasi mengambil langkah dengan memanggil Dinas Kesehatan (Dinkes) serta pihak terkait dari Puskesmas untuk membahas dan mengevaluasi insiden tersebut.

Dalam rapat pembahasan yang digelar di Gedung DPRD Kota Bekasi, Sekretaris Komisi IV, R. Eko Setyo Pramono, mengungkapkan bahwa berdasarkan informasi yang dihimpun, ada 11 pasien yang menerima obat yang sama.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun, hanya dua pasien yang mengalami dampak berupa gangguan kesehatan, yakni satu pasien mengalami diare, sementara pasien lainnya mengalami ruam-ruam kulit.

“Alhamdulillah, kedua korban saat ini sudah dinyatakan sehat kembali dan telah pulih sepenuhnya,” ujar Eko saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (19/03/2025).

Eko menegaskan bahwa insiden ini harus menjadi pelajaran penting bagi Dinkes Kota Bekasi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Ia menyoroti adanya kelalaian dalam sistem pencatatan dan pengelolaan obat-obatan di Puskesmas yang masih bersifat manual, sehingga distribusi dan penarikan obat kadaluwarsa tidak terdeteksi dengan optimal.

“Obat ini sebenarnya sudah seharusnya ditarik sejak tahun 2022. Namun, karena masa berlakunya masih sampai September 2023, obat tersebut tetap digunakan. Meski demikian, statusnya sudah kadaluwarsa. Kelalaian ini menunjukkan perlunya sistem pencatatan yang lebih baik,” jelas Eko.

Untuk mencegah kesalahan yang sama, Eko menyarankan penerapan sistem digital dalam pendataan dan pengelolaan obat di Puskesmas maupun Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Dengan digitalisasi, stok obat dapat dipantau secara akurat, termasuk masa berlaku dan kebutuhan untuk penarikan obat yang tidak layak pakai.

“Sistem digital harus segera diterapkan agar lebih mudah mendeteksi mana obat yang masih layak digunakan dan mana yang sudah harus ditarik. Ini adalah langkah preventif yang mendesak untuk memastikan keamanan pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Eko juga menegaskan bahwa DPRD Kota Bekasi, khususnya Komisi IV, akan terus memonitor dan mengevaluasi sistem pengelolaan obat di seluruh Puskesmas.

Tujuannya adalah untuk memastikan pengawasan lebih ketat di masa mendatang demi melindungi masyarakat.

“Kami berharap masyarakat tidak perlu khawatir. Kasus ini sudah menjadi perhatian serius, dan ke depan pengawasan akan diperketat agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” imbuhnya.

Eko menambahkan bahwa insiden ini dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan pemerintah.

Oleh karena itu, Komisi IV mendorong Dinkes untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam memulihkan kepercayaan publik. Pelayanan kesehatan yang berkualitas, aman, dan terpercaya harus menjadi prioritas utama.

“Dinkes sebagai mitra kami di Komisi IV harus memastikan pelayanan masyarakat pulih kembali, baik dari segi kepercayaan maupun kualitas layanan,” tutupnya.

Dengan langkah evaluasi yang mendalam dan penerapan sistem pengelolaan yang lebih baik, diharapkan pelayanan kesehatan di Kota Bekasi semakin berkualitas dan insiden yang sama dapat sepenuhnya dicegah di masa depan.


Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Follow WhatsApp Channel rakyatbekasi.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Komisi VI DPR Bakal Panggil Produsen Aqua terkait Penggunaan Air Sumur Bor Bukan Pegunungan
Targetkan Juara Umum Porprov Jabar 2026, Komisi 4 Desak KONI Kota Bekasi Matangkan Pemetaan Cabor Unggulan
Peringatan HSN 2025, Ketua Fraksi Gerindra Demokrat DPRD Kota Bekasi Dorong Santri Jadi Motor Kemajuan Bangsa
Realisasi Pembangunan Fisik Jauh dari Target, Komisi II DPRD Kota Bekasi Panggil DBMSDA dan Disperkimtan
Hadapi Krisis Sampah 1.800 Ton per Hari, DPRD Dorong Proyek PSEL Kota Bekasi dan Edukasi Warga
Bus Transpatriot Bekasi ‘Comeback’ Akhir 2025, Komisi 2 Minta Pengelola Berbenah
Anggaran TKD Dipangkas Rp153 Miliar, Perjalanan Dinas DPRD Kota Bekasi Dibatasi Mulai 2026
Realisasikan Aspirasi, Anggota DPRD Evi Mafriningsianti Serahkan Tiga Ambulans untuk Warga Kota Bekasi

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 15:09 WIB

Komisi VI DPR Bakal Panggil Produsen Aqua terkait Penggunaan Air Sumur Bor Bukan Pegunungan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 15:45 WIB

Targetkan Juara Umum Porprov Jabar 2026, Komisi 4 Desak KONI Kota Bekasi Matangkan Pemetaan Cabor Unggulan

Rabu, 22 Oktober 2025 - 19:11 WIB

Peringatan HSN 2025, Ketua Fraksi Gerindra Demokrat DPRD Kota Bekasi Dorong Santri Jadi Motor Kemajuan Bangsa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:31 WIB

Realisasi Pembangunan Fisik Jauh dari Target, Komisi II DPRD Kota Bekasi Panggil DBMSDA dan Disperkimtan

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:32 WIB

Hadapi Krisis Sampah 1.800 Ton per Hari, DPRD Dorong Proyek PSEL Kota Bekasi dan Edukasi Warga

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari RakyatBekasi.Com

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca